Rabu, 06 Januari 2016

Doa, Mendoakan, Minta Didoakan


Doa, Mendoakan, Minta Didoakan

Tiga kata itulah yang tidak pernah bosan di ingatkan oleh Pembina kita, Pak Enang Tatang. Kalimat ini seolah-olah harus menjadi pegangan wajib untuk semua anggota IPMAKA khususnya, dan untuk seluruh kaum muslimin pada umumnya. 

Bagaimana tidak, sebagimana yang disabdakan oleh Manusia Mulia Penuh Cinta Rasulullah Saw., doa itu adalah pedangnya umat muslim, dengan doa seorang hamba bisa langsung berinteraksi dengan Sang Penciftanya, yaitu Allah Aza Wajala. Kalo kata Pak Enang Tatang mah SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) namanya teh .

Sungguh luar biasanya kekuatan doa ini karena dengan doa sesorang bisa mencurahkan segala keluh kesah, persoalan hidup, keinginan, serta harapannya secara langsung kepada yang Maha Mengatur Segalanya. Doa juga merupakan sumsumnya ibadah. Tidak patut rasanya bagi seorang hamba apabila dia giat dalam ibadah namun dia jarang berdoa. 

Bahkan usaha atau pekerjaan yang kita lakukan pun haruslah diiringi dengan doa, karena usaha tanpa doa itu sombong dan doa tanpa usaha itu omong kosong. Jadi tetap, doa dan usaha itu tidak bisa dipisahkan melainkan haruslah selalu berdampingan seperti sepasang sepatu, yang apabila yang satunya hilang, maka yang satunya lagi tidak akan berguna.

Mendoakan pun sangat dianjurkan bagi kita semua. Mengapa? Karena dengan kita mendoakan orang lain maka diri kitalah yang akan pertama kali memperoleh balasan dari doa itu sebelum orang yang kita doakan memperolehnya. Makanya sahabat-sahabatku fillah, janganlah kita mendoakan keburukan kepada orang lain, karena hal tersebut sama saja dengan kita menyayat tangan sendiri, bahaya sahabat-sahabatku. 

Dan yang terakhir yaitu minta didoakan, kita jangan sungkan untuk minta didoakan kepada siapaun apabila kita punya keinginan ataupun persoalan hidup. Kalau kata Pak Enang Tatang mah, kita itu tidak tahu dari mulut siapa doa itu dikabulkan, maka mintalah doa kepada siapa saja, walaupun kepada peminta-minta, karena boleh jadi dari mulut beliaulah keinginan kita dikabulkan. 

Benar sahabat, dari pada tulis status yang tidak manfaat dan tidak perlu di sosial media , lebih baik kita tuliskan keinginan kita di sosial media, supaya banyak orang yang melihat, kemudian mengamininya. Siapa tahu dari komentar-komentar merekalah do’a kita itu dikabulkan. Betul?

Irvan Daniansyah

Posting Komentar